Sebuah Tanggung Jawab. dan Nilainya :)
Saat tanggung jawab yang dibebankan padamu rasanya di atas kesanggupanmu, mana yang akan kau pilih...?
Mengerjakannya asal-asalan yang penting jadi, dan melepaskan diri.
Atau....
Mengerjakannya dengan serius, tak peduli hingga membanting otak ke segala sudut... ?
Yang jelas, ku tak mungkin melepaskan diri layaknya pengecut,
Tapi hingga membanting otak jelaslah kutak mampu....
Aku sendiri sih memilih pilihan ketiga(yang nggak ada didaftar ^,-) kerjain aja semampunya, walau nggak puaaaas banget liat hasilnya...
*Itu juga mesti memeras otak loh ngerjainnya....
Ya sudaahlah, yang kutau aku sudah cukup serius mengerjakan tugasku, dan TERNYATA, ada juga yang melihat itu, sempat dipuji juga tadi... :D
Iya, pujian.
udah. itu aja....
Rasanya hilang capek seharian ini....
Hahayy
X.x
Mengerjakannya asal-asalan yang penting jadi, dan melepaskan diri.
Atau....
Mengerjakannya dengan serius, tak peduli hingga membanting otak ke segala sudut... ?
Yang jelas, ku tak mungkin melepaskan diri layaknya pengecut,
Tapi hingga membanting otak jelaslah kutak mampu....
Aku sendiri sih memilih pilihan ketiga(yang nggak ada didaftar ^,-) kerjain aja semampunya, walau nggak puaaaas banget liat hasilnya...
*Itu juga mesti memeras otak loh ngerjainnya....
Ya sudaahlah, yang kutau aku sudah cukup serius mengerjakan tugasku, dan TERNYATA, ada juga yang melihat itu, sempat dipuji juga tadi... :D
Iya, pujian.
udah. itu aja....
Rasanya hilang capek seharian ini....
Hahayy
X.x
Sendu...?
Pagi ini sendu....
Seperti ketika sedang tak ada kerjaan di sini, aku memilih membaca kumpulan-kumpulan cerpen yang kudapat secara acak...
Seperti ketika pada satu cerita, melalui sudut pandang seorang anak dari kelas tersudut, mengisahkan keluarganya, dunianya dari caranya yang lugu namun sarat akan segala macam makna dan warna...
Seakan menarik satu rasa kemanusiaan dalam diriku yang rasanya cukup lama mati...
Aku berkaca...
Mataku berkaca....
Menahan air yang yang hendak ruah disana, sengaja kutahan. Aku segan...
Malu pada orang-orang seruangan yang entah punya waktu atau tidak untuk melihatku....
Tapi tetap saja aku segan, mungkin juga pada diri sendiri, atau pada apapun yang mungkin tau betapa batunya aku...
Datar. tak memiliki ekspresi. dan mungkin emosi...
Dan seperti juga ketika....
Seorang bapak-bapak tua pedagang keliling yang datang mengetuk pintu kantor
menawarkan buku-buku Agama, Fikih... seperti yang terucap dari bibirnya dengan wajah yang tersenyum dan tampak begitu pasrah...
Semakin jauh, kurasakan itu menyakitkankan....
Uuufh...
Diluar udara dingin dengan langit yang sendu...
Diperparah ruangan ini ber-AC...
Semakin mendukung senduku....
Aargh!
AKU PENGEN NANGIS.....!
-X.x-
Seperti ketika sedang tak ada kerjaan di sini, aku memilih membaca kumpulan-kumpulan cerpen yang kudapat secara acak...
Seperti ketika pada satu cerita, melalui sudut pandang seorang anak dari kelas tersudut, mengisahkan keluarganya, dunianya dari caranya yang lugu namun sarat akan segala macam makna dan warna...
Seakan menarik satu rasa kemanusiaan dalam diriku yang rasanya cukup lama mati...
Aku berkaca...
Mataku berkaca....
Menahan air yang yang hendak ruah disana, sengaja kutahan. Aku segan...
Malu pada orang-orang seruangan yang entah punya waktu atau tidak untuk melihatku....
Tapi tetap saja aku segan, mungkin juga pada diri sendiri, atau pada apapun yang mungkin tau betapa batunya aku...
Datar. tak memiliki ekspresi. dan mungkin emosi...
Dan seperti juga ketika....
Seorang bapak-bapak tua pedagang keliling yang datang mengetuk pintu kantor
menawarkan buku-buku Agama, Fikih... seperti yang terucap dari bibirnya dengan wajah yang tersenyum dan tampak begitu pasrah...
Semakin jauh, kurasakan itu menyakitkankan....
Uuufh...
Diluar udara dingin dengan langit yang sendu...
Diperparah ruangan ini ber-AC...
Semakin mendukung senduku....
Aargh!
AKU PENGEN NANGIS.....!
-X.x-
Subscribe to:
Posts (Atom)