Mengenai Kehilangan....
Yah....baru saja ku mengalami kehilangan....
ada bermacam kehilangan, dan kehilangan itu sendiri bukanlah hal baru buatku....
Sesuatu datang, lalu pergi. Hilang.
Biasa....
dan #kehilangan yang ingin kubagikan disini bukanlah yang seperti itu, ini semacam kehilangan sesuatu yang telah ada bersama kita sejak lama.
aku mengenalnya sejak awal aku mengenal dunia, lalu tiba-tiba kini harus pergi, bukan untuk sekedar pergi, melainkan UNTUK SELAMANYA....
aku telah kehilangan orang yang memiliki ikatan sangat erat denganku—papa.....
dan kehilangan yang seperti ini memang untuk pertama kali kualami....
"Mendengar berita kematiannya..."
Ah, sebenarnya ku masih tak mampu mengucapkan kata itu...
Dan bagaimana mengungkapkan perasaanku???
Akupun tak tau pasti,
yang jelas hari itu, 20 Januari 2012, kulewati pagi dengan baik-baik saja, dan mungkin lebih cerah dari biasa.
Maklum, itu hari terakhir ujian, yang berarti tak lama lagi aku libur, dan pulang....
Atau mungkin karna sebab lain? yang jelas tak ada firasat sama sekali....
kembali mengenai kehilangan, malam sebelumnya aku juga mendengar berita kehilangan,
tak jauh dari tempat kost, yg berarti juga dekat kampusku, sebuah keluarga telah kehilangan seorang ayah.
saat berangkat kuliah pagi itu, aku sempat melihat, orang-orang yang ramai bertandang ke rumahnya...
sempat terlintas sekelebat pikiran,
bagaimanakah perasaan mereka yang ditinggalkan?
Aku tak pernah merasakan kehilangan-seperti-itu sebelumnya, tak pernah tau rasanya, mungkin juga itu sesuatu yang tak akan pernah siap kudengar sampai kapanpun....
sebenarnya, itu juga yg selalu terlintas dipikiranku setiap ada kematian disekitarku....
Ya, dan sampai pagi itu, keluarga kami memang masih utuh...
hingga menjelang siang, seseorang meneleponku, menanyakan Keberadaanku, dan mengatakan akan menjemputku saat itu juga...
"kenapa?" tanyaku...
"papa kiki di rumah sakit sekarang..."
Hanya itu jawabannya,
aku tak menanyakan apapun lagi, lebih tepatnya tak ingin....
Biarlah apa yang terjadi nanti saja kutau.
seakan udah ada firasat saat itu—meski tidak sampai sejauh itu, tidak sama sekali!—ditambah telpon dari mama yang sedikit lain beberapa saat sebelumnya juga seseorang diseberang sana yang tidak menanyakan kesediaanku untuk dijemput saat itu—seperti disebutkan, aku masih ada ujian hari itu—melainkan secara langsung mengatakan akan menjemputku....
Sesuatu telah terjadi, pasti...
Aku segera keluar dari ruang kelas—tentu setelah mendapat izin sebelumnya—Menuju gerbang kampus tempat aku berjanji akan menunggu...
Namun saat itu datang telepon dari adikku, yang secara terang mengabarkan berita itu....
Berita yang tak akan pernah siap kudengar....
masih bisa kuingat kata-katanya hingga saat ini, dan bagaimana dunia kurasakan saat itu...
"papa meninggal, long... Cepatlah kemari sekarang....."
***
Yang terasa saat itu,
ya,memang tidak seperti yang slalu kubayangkan selama ini... Apa yang kupikirkan akan terjadi...
Seakan bersamaan dengan berita itu sampai ditelingaku, sesuatu juga menurunkan kekuatan padaku, kekuatan yang membuatku mampu mendengar kabar itu, kekuatan yang seolah mematikan rasaku seketika....
Aku nyaris tidak menangis waktu itu, aku masih bisa berdiri, dan tetap berjalan(terarah), dan masih tau apa yang akan dan harus aku lakukan, namun mati....
Segalanya terasa ngambang...
ku terduduk kosong diantara mobil-mobil para pelayat tak jauh didepan gerbang kampus, menunggu orang yang berjanji akan menjemputku..
Dan mengingat bagaimana tadi pagi aku sempat bermain-main dengan perkiraan-perkiraan, (mencoba) membayangkan kematian dan kehilangan, sama sekali tak menyangka bahwa dalam sedekat itu, kujuga(harus)mengalaminya...
Saat itu, betapa inginnya aku menumpahkan air mata sepuasnya—tak peduli apapun... Mungkin begitu akan lebih baik...
Namun aku hanya bisa terduduk pasrah layaknya orang stress yang baru saja mendengar kabar terburuk sepanjang hidupnya....
Dan memang itu yang baru kudengar...
***
Aku tak pernah tau sakit apa yang diderita papa belakangan itu,
kecuali demamnya dua-minggu lalu, itupun yang menurut mama, udah mulai membaik...
Aku bahkan tak pernah tau bahwa papa telah ada di kota ini sejak malam itu, yang(skali lagi) menurut mama, saat itu kondisi papa tidak seburuk pagi itu,
papa masih bisa bicara walau lemah, bahkan waktu hendak dipindahkan dari ambulans ke brankar, pa nyaris mau turun dan pindah sendiri, yang dengan segera ditahan sama mama dan perawat melihat keadaan papa yang begitu itu...
Mungkin saat itu terpikir sama papa, tak ingin terlalu nyusahin orang-orang dengan harus mengangkat badannya yang agak besar itu, hehehe... :') (tawa pait, pa....)
papa emang sudah beberapa hari itu sakit, dan mengenai sesal kami yang tak pernah tau, alasannya mengingat kami—aku dan adikku—sedang melewati ujian akhir, pa tak ingin kami jadi kepikiran...
Lagipula melihat kondisi papa yang masih cukup baik, siapa yang menyangka akan begitu jadinya... Begitu kata mama....
Kondisi papa yang begitu kritis baru terlihat saat memasuki kamarnya dirumah sakit dini hari itu, ditanggal yang sama....
Seakan selama diambulans papa telah berusaha menguat-nguatkan dirinya, dan tak ingin membuat mama yang menemani disampingnya khawatir....
Begitulah, tidak lama papa menginap disana, waktunya berakhir sampai disana...
***
mengenai kehilangan.....
Sebelumnya kuhanya bisa membayangkan, mencoba merasakan lalu gamang sendiri....
Kini aku telah mengalami...
Yeah, pada akhirnya aku tau... Semua orang pasti akan mengalami, kalaupun tidak sekarang atau belum sekarang, akan ada saatnya, meski kadang dalam satu sesalku,
kenapa harus begitu cepat??
Hanya setiap melihat mereka yang masih 'utuh'...
Kadang, dalam satu pikiran paling(PALING)positifku, ku cukup lega bahwa papaku telah melalui hidupnya dengan hidup yang cukup baik, lalu mengakhirinya dengan akhir baik-baik pula....
Ini semacam kebanggaan tersendiri buatku....
Tapi kutak perlu membayangkan lagi....
Toh, aku telah mengalami......
SELAMAT JALAN PA....
:')
ada bermacam kehilangan, dan kehilangan itu sendiri bukanlah hal baru buatku....
Sesuatu datang, lalu pergi. Hilang.
Biasa....
dan #kehilangan yang ingin kubagikan disini bukanlah yang seperti itu, ini semacam kehilangan sesuatu yang telah ada bersama kita sejak lama.
aku mengenalnya sejak awal aku mengenal dunia, lalu tiba-tiba kini harus pergi, bukan untuk sekedar pergi, melainkan UNTUK SELAMANYA....
aku telah kehilangan orang yang memiliki ikatan sangat erat denganku—papa.....
dan kehilangan yang seperti ini memang untuk pertama kali kualami....
"Mendengar berita kematiannya..."
Ah, sebenarnya ku masih tak mampu mengucapkan kata itu...
Dan bagaimana mengungkapkan perasaanku???
Akupun tak tau pasti,
yang jelas hari itu, 20 Januari 2012, kulewati pagi dengan baik-baik saja, dan mungkin lebih cerah dari biasa.
Maklum, itu hari terakhir ujian, yang berarti tak lama lagi aku libur, dan pulang....
Atau mungkin karna sebab lain? yang jelas tak ada firasat sama sekali....
kembali mengenai kehilangan, malam sebelumnya aku juga mendengar berita kehilangan,
tak jauh dari tempat kost, yg berarti juga dekat kampusku, sebuah keluarga telah kehilangan seorang ayah.
saat berangkat kuliah pagi itu, aku sempat melihat, orang-orang yang ramai bertandang ke rumahnya...
sempat terlintas sekelebat pikiran,
bagaimanakah perasaan mereka yang ditinggalkan?
Aku tak pernah merasakan kehilangan-seperti-itu sebelumnya, tak pernah tau rasanya, mungkin juga itu sesuatu yang tak akan pernah siap kudengar sampai kapanpun....
sebenarnya, itu juga yg selalu terlintas dipikiranku setiap ada kematian disekitarku....
Ya, dan sampai pagi itu, keluarga kami memang masih utuh...
hingga menjelang siang, seseorang meneleponku, menanyakan Keberadaanku, dan mengatakan akan menjemputku saat itu juga...
"kenapa?" tanyaku...
"papa kiki di rumah sakit sekarang..."
Hanya itu jawabannya,
aku tak menanyakan apapun lagi, lebih tepatnya tak ingin....
Biarlah apa yang terjadi nanti saja kutau.
seakan udah ada firasat saat itu—meski tidak sampai sejauh itu, tidak sama sekali!—ditambah telpon dari mama yang sedikit lain beberapa saat sebelumnya juga seseorang diseberang sana yang tidak menanyakan kesediaanku untuk dijemput saat itu—seperti disebutkan, aku masih ada ujian hari itu—melainkan secara langsung mengatakan akan menjemputku....
Sesuatu telah terjadi, pasti...
Aku segera keluar dari ruang kelas—tentu setelah mendapat izin sebelumnya—Menuju gerbang kampus tempat aku berjanji akan menunggu...
Namun saat itu datang telepon dari adikku, yang secara terang mengabarkan berita itu....
Berita yang tak akan pernah siap kudengar....
masih bisa kuingat kata-katanya hingga saat ini, dan bagaimana dunia kurasakan saat itu...
"papa meninggal, long... Cepatlah kemari sekarang....."
***
Yang terasa saat itu,
ya,memang tidak seperti yang slalu kubayangkan selama ini... Apa yang kupikirkan akan terjadi...
Seakan bersamaan dengan berita itu sampai ditelingaku, sesuatu juga menurunkan kekuatan padaku, kekuatan yang membuatku mampu mendengar kabar itu, kekuatan yang seolah mematikan rasaku seketika....
Aku nyaris tidak menangis waktu itu, aku masih bisa berdiri, dan tetap berjalan(terarah), dan masih tau apa yang akan dan harus aku lakukan, namun mati....
Segalanya terasa ngambang...
ku terduduk kosong diantara mobil-mobil para pelayat tak jauh didepan gerbang kampus, menunggu orang yang berjanji akan menjemputku..
Dan mengingat bagaimana tadi pagi aku sempat bermain-main dengan perkiraan-perkiraan, (mencoba) membayangkan kematian dan kehilangan, sama sekali tak menyangka bahwa dalam sedekat itu, kujuga(harus)mengalaminya...
Saat itu, betapa inginnya aku menumpahkan air mata sepuasnya—tak peduli apapun... Mungkin begitu akan lebih baik...
Namun aku hanya bisa terduduk pasrah layaknya orang stress yang baru saja mendengar kabar terburuk sepanjang hidupnya....
Dan memang itu yang baru kudengar...
***
Aku tak pernah tau sakit apa yang diderita papa belakangan itu,
kecuali demamnya dua-minggu lalu, itupun yang menurut mama, udah mulai membaik...
Aku bahkan tak pernah tau bahwa papa telah ada di kota ini sejak malam itu, yang(skali lagi) menurut mama, saat itu kondisi papa tidak seburuk pagi itu,
papa masih bisa bicara walau lemah, bahkan waktu hendak dipindahkan dari ambulans ke brankar, pa nyaris mau turun dan pindah sendiri, yang dengan segera ditahan sama mama dan perawat melihat keadaan papa yang begitu itu...
Mungkin saat itu terpikir sama papa, tak ingin terlalu nyusahin orang-orang dengan harus mengangkat badannya yang agak besar itu, hehehe... :') (tawa pait, pa....)
papa emang sudah beberapa hari itu sakit, dan mengenai sesal kami yang tak pernah tau, alasannya mengingat kami—aku dan adikku—sedang melewati ujian akhir, pa tak ingin kami jadi kepikiran...
Lagipula melihat kondisi papa yang masih cukup baik, siapa yang menyangka akan begitu jadinya... Begitu kata mama....
Kondisi papa yang begitu kritis baru terlihat saat memasuki kamarnya dirumah sakit dini hari itu, ditanggal yang sama....
Seakan selama diambulans papa telah berusaha menguat-nguatkan dirinya, dan tak ingin membuat mama yang menemani disampingnya khawatir....
Begitulah, tidak lama papa menginap disana, waktunya berakhir sampai disana...
***
mengenai kehilangan.....
Sebelumnya kuhanya bisa membayangkan, mencoba merasakan lalu gamang sendiri....
Kini aku telah mengalami...
Yeah, pada akhirnya aku tau... Semua orang pasti akan mengalami, kalaupun tidak sekarang atau belum sekarang, akan ada saatnya, meski kadang dalam satu sesalku,
kenapa harus begitu cepat??
Hanya setiap melihat mereka yang masih 'utuh'...
Kadang, dalam satu pikiran paling(PALING)positifku, ku cukup lega bahwa papaku telah melalui hidupnya dengan hidup yang cukup baik, lalu mengakhirinya dengan akhir baik-baik pula....
Ini semacam kebanggaan tersendiri buatku....
Tapi kutak perlu membayangkan lagi....
Toh, aku telah mengalami......
SELAMAT JALAN PA....
:')
0 komentar:
Post a Comment